Konsep Dasar
Keperawatan Jiwa
Dosen: Suharsono,MN
2 Maret 2012
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pertemuan ini mahasiswa mampu :
- Memahami pengertian keperawatan jiwa
- Memahami ruang lingkup keperawatan jiwa
- Memahami sejarah keperawatan jiwa
- Memahami komunikasi terapeutik
1. Pengertian keperawatan jiwa
- Keperawatan jiwa merupakan bagian integral dari rentang praktek keperawatan.
- Keperawatan jiwa adalah area spesialis praktek keperawatan yang memiliki komitmen dalam meningkatkan kesehatan mental melalui pengkajian, diagnosis dan treatment dari respon manusia yang mengalami masalah psikososial dan gangguan jiwa.
2. Keperawatan jiwa sebagai” arts and science”
- Hal yang menjadi pokok dalam profesi keperawatan jiwa adalah menggunakan diri secara terapeutik sebagai seninya dan dengan berdasar teori keperawatan, neurobilologi dan psikososial dan tindakan berdasar bukti sebagai dasar ilmiahnya.
- Gangguan jiwa adalah pikiran dan emosi yang terganggu yang dapat menyebabkan perilaku yang maladaptif, ketidakmampuan mengatasi stress yang normal, fungsi kehidupan yang terganggu.
- Penyebab gangguan jiwa ini bisa genetik, fisik, kimia, faktor biologi, psikologi, sosiokultural
3. Maksud dan Tujuan keperawatan jiwa
- UNTUK MENOLONG KLIEN AGAR DAPAT KEMBALI KE MASYARAKAT SEBAGAI INDIVIDU YANG MANDIRI DAN BERGUNA
- UNTUK MENOLONG KLIEN AGAR DAPAT MENERIMA DIRINYA SENDIRI DAN DAPAT MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN SERTA HUBUNGAN DG LINGKUNGAN MASYARAKAT.
4. Ruang lingkup keperawatan jiwa
- The promotion of optimal health and well-being and the prevention of mental illness
- Impaired ability to function related to psychiatric, emotional, and physiological distress
- Alterations in thinking, perceiving, and communicating due to psychiatric disorders or mental health problems
- Behaviors and mental states that indicate potential danger to self or others
- Emotional stress related to illness, pain, disability, and loss
- Symptom management, side effects, and toxicities associated with self-administered drugs, psychopharmacological intervention, and other treatment modalities
- Barriers to treatment efficacy and recovery posed by alcohol and substance abuse and dependence
- Self-concept and body image changes, developmental issues, life process changes, and end of life issues
- Physical symptoms that occur along with altered physiological status
- Psychological symptoms that occur along with altered physiological status
- Interpersonal, organizational, sociocultural, spiritual, or environmental circumstances and events that affect the mental and emotional well-being of the individual, family, or community
- Elements of recovery including the ability to maintain housing, employment, and social support that help individuals re-engage in the seeking of meaningful lives
5. Sejarah keperawatan jiwa
- Psikiatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari segi kejiwaan manusia dalam keadaan sehat-sakit, yang bertujuan untuk menangani : penyebab, diagnosis, terapi & pengelolaan,prevensi,restorasi, rehabilitasi, promosi/peningkatan kesehatan jiwa.
- Penanganan klien gangguan jiwa pada jaman dahulu à dianggap sebagai individu yang kemasukan roh halus/gaib sehingga diatasi secara tidak manusiawi/secara tradisionil.
- Dengan berdasarkan Rasa Kemanusiaan, maka berkembangà mulai memandang bahwa klien sebagai manusia sehingga diperlakukan dan diberikan kesempatan untuk bertingkah laku sebagai manusia layaknya.à mulai dirumuskan perawatan klien gangguan jiwa yang profesional.
6. Sejarah terapi penanganan gangguan jiwa
- Pertamakali dilakukan oleh Prof Wagner-jauregg (1918) ketika menyuntik klien di Austria dengan darah dari nyamuk malaria yang menyebabkan panas dan diakhiri dengan pemberian quinine.
- Publikasi pertama kali sehubungan penggunaan camphor, dilakukan oleh Dr.Oliver dalam pengobatan pasien mania (1785), 15 menit setelah dosis tunggal dari camphor, muncul kejang grand mal dan bangun dalam kondisi yang baik.
- Diikuti dokter di Rusia Weickardt (1798) menyatakan bahwa 80% mengalami kesuksesan dalam menggunakan camphor untuk mengobati mania.
- Pada 23 Januari 1934, Meduna menyuntikkan Camphor dalam bentuk minyak pada klien schizophrenia katatonik yg stupor 4 tahun.
- Terapi koma insulin
- Pada th 1929 dicoba dokter Jerman dr Manfed Sakel untuk mengobati kecanduan morphin.
- Dilakukan dgn cara insulin mulai 10-15 unit , tiap hari ditambah 5-10menit sampai klien koma hipoglikemi, dibiarkan koma selam 1-2 jam, dibangunkan dengan suntikan glukosa atau pemberian air gula melalui pipa lambung
- Indikasi utama untuk skhizophrenia, karena mahal, banyak kontraindikasi dan komplikasi maka ditinggalkan
- Lobotomi
- Tahun 1935, Neurologist Portugis, Antonio Moniz melakukan operasi (prefrontal lobotomy).
- Pasien dengan Lobotomi mengalami penurunan irreversible dari kepribadian,kesukaran dalam mempertimbangkan konsep yg abstrak.
- Lobotomi tidak diminati setelah obat neuroleptip beredar tahun 1950-an.
- Electro convulsive therapy
- Pertama kali di temukan oleh Cerletti dan Binni pada tahun 1938.
- Pada tahun 1950 ditemukan ECT dengan kombinasi musculorelaxan dan anestesi, sehingga klien tidak mengalami kejang akibat muskulorelaxan.
7. Perkembangan psikofarmaka
- 1826 : Bromid
- 1866 : Cloralhidrat
- 1903 : Barbiturat
- 1930 : Amphetamine
- 1947 : Scopolomine
- 1952 : Chlorpromazine
8. CLINICAL COMPETENCE bagi Perawat jiwa
- Clinical judgment
- Nursing knowledge
- Clinical skill
- Humanistic quality
- Communication skill
Model Penanganan Terapeutik dalam
Keperawatan Jiwa
Dosen: Suharsono,MN
16 maret 2012
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pertemuan ini mahasiswa mampu :
- Memahami penanganan gangguan jiwa yang terapeutik
- Memahami model psikoanalisa
- Memahami model interpersonal
- Memahami model sosial
- Memahami model eksistensial
- Memahami model medikal
Background
- Mental health professional should base on a conceptual models of psychiatric treatment.
- Model help clinician by suggesting:
- Reasons for observed behaviours
- Therapeutic treatment strategies
- Appropriate roles for patient and therapist
Model Psikoanalisa
(Sigmund Freud)
- Fokus pada perkembangan psikoseksual.
- Individu harus mampu mencapai tugas pada masing-masing tahap perkembangan.
1. Perbedaan tugas perkembangan berdasar teori psychosexual dan psychosocial
Psychosexual developments
|
Psychosocial developments
|
Oral
Mulut sebagai kepuasan biologis dan psikologis
|
Percaya >< Curiga (0 – 18 bulan)
|
Anal
Kepuasan psikologis pad anal
Mulai terbentuk struktur ego
|
Otonomi >< Malu dan ragu (18 bulan- 3 tahun)
|
Phallic
Mencintai orang tua yang berlainan jenis
|
Inisiatif >< rasa bersalah ( 3 tahun – 6 tahun)
|
Latency
Identifikasi dengan teman sebaya dan sejenis
|
Industri versus Inferior ( 6 th – 12 tahun)
|
Psychosexual developments | Psychosocial developments |
Adolescence | Identitas diri >< kebingungan peran (12 tahun -20 tahun) |
Young adulthood: Intimacy versus Isolation (Approximately 20 Years to Approximately 30 Years) | |
Adulthood Generativity versus Stagnasi ( 30 tahun - 65 th) | |
Old age: Integritas versus Despair (65 tahun - kematian) |
2. (Struktur Jiwa)
3. (Tofografi Jiwa)
4. Penyimpangan perilaku:
- Model ini berdasarkan atas perkembangan masa kanak-kanak dan pemecahannya yang tidak adekuat terhadap konflik.
- Pertahanan ego yang tidak adekuat
- Pengalaman pada masa kanak-kanak yang gagal atau terfiksasi akan berkontribusi gangguan pada usia dewasa.
5. Proses terapeutik:
- Pendekatan terapeutik didasarkan pada keyakinan bahwa gangguan perilaku dihubungkan dengan konflik tak terselesaikan, kecemasan pada masa kanak-kanak yang direpresikan kedalam alam tak sadar.
- Tujuannya adalah membawa pengalaman yang direpresikan kedalam alam sadar dan belajar koping yang lebih sehat.
- Hal ini menggunakan “Free association” dan dream analysis”
Model Interpersonal
(Harry Stack Sullivan, Gerald Klerman,Hildegard Peplau)
- Fokus pada “interpersonal relationship”.
- Pengalaman interpersonal terhadap sistem yang ada pada diri : “ good me, bad me, not me.”
- Tujuannya adalah mengurangi symptoms, meningkatkan fungsi sosial, dan membantu orang dalam mengembangkan cara yang adaptif dalam berhubungan dengan orang lain.
- Model ini efektif terhadap masalah : “ grief, role disputes,role transitions and interpersonal deficits”.
1. Penyimpangan perilaku:
- Perilaku orang berdasarkan pada dua hal yaitu : mencapai “kepuasan (satisfaction) dan keamanan (security)”
- Sulivan menyatakan ketika sistem diri seseorang mempengaruhi kemampuan untuk mencapai kepuasan dan keamanan, maka individu tersebut mengalami sakit mentalnya.
2. Proses terapeutik:
- Terapist memfokuskan hubungan interpersonal “here and now”.
- Terapist menggunakan exploratory dan tehnik perubahan perilaku serta mendorong untuk mengekspresikan perasaannya.
- Terapist mengembangkan “trust” dan sharing perasaan dan reaksi dengan pasien.
- Proses terapi ini dalah proses re-edukasi.
- Terapist membantu mengidentifikasi masalah interpersonal dan mendorong untuk mencoba pada cara berhubungan yang lebih efektif.
- Kedekatan dalam hubungan terapeutik dapat membangun “trust”, empati, meningkatkan harga diri dan perilaku yang sehat.
- Hal ini digambarkan Peplau sebagai” Psychological mothering” yang terdiri atas:
- Pasien diterima tanpa syarat sebagai partisipan dalam hubungan yang memenuhi kebutuhannya.
- Adanya pengakuan dan respon kesiapan pasien untuk pertumbuhan yang dimulai oleh pasien.
- Kekuatan dalam berhubungan berpindah ke pasien, pasien mampu menunda kepuasan dan menginvestasikan energinya dalam pencapaian tujuan
Interpersonal nursing roles identified by Peplau:
- Stranger
- Resource person
- Teacher
- Leader
- Surrogate
- Counselor
Model Sosial
(Thomas Szasz and Gerald Caplan)
1. Penyimpangan Perilaku
- Hubungan sosial dan lingkungan dapat menciptakan stress dan gangguan jiwa.
- Tingkah laku yang tidak diterima secara sosial dan tidak sesuai menyebabkan orang itu bisa mengalami gangguan pada aspek psikologis.
- Caplan menyatakan penyimpangan perilaku akibat dari situasi sosial dan perlu adanya pencegahan primer, sekunder dan tertier,
2. Proses terapeutik:
- Szasz mengadvokasi kebebasan memilih terapi bagi pasien
- Kebebasan ini membutuhkan pasien “well informed” dari setiap terapi yang tersedia.
- Caplan mendukung adanya keperawatan kesehatan jiwa masyarakat.
- Menggunakan konsultasi dan intervensi krisis untuk mengatasi masalah jiwa di masyarakat
Model Eksistensial
(Albert Ellis, William Glasser, Frederick Perls)
1. Penyimpangan Perilaku
- Fokus lebih pada pengalaman seseorang “ here and now” dari pada masa lalu.
- Penyimpangan perilaku terjadi ketika individu tidak mengenali dirinya dan lingkungannya.
- Kehidupan akan berarti jika seseorang merasakan pengalaman dirinya dan menerima dirinya.
- Keterasingan disebabkan adanya pembatasan diri yang tidak bebas memilih semua perilaku alternatif.
- Penyimpangan perilaku sebagai jalan untuk menghindari perilaku yang mampu diterima.
- Hal ini menyebabkan individu merasa helpless, sad, lonely.
2. Proses terapeutik:
- Memfokuskan pada pentingnya pengalaman saat ini dan keyakinan bahwa seseorang mencari makna melalui pengalamannya.
- Melalui pemaparan klien dibantu untuk menerima dan memahami diri untuk hidup lebih baik saat ini dan masa depannya.
- Membantu klien untuk mengeksplorasi dan menerima dirinya serta memperoleh keotentikan dalam berhubungan.
- Klien dibantu mengontrol perilakunya.
Model Medikal
(Allen Frances dan Robert Spitzer)
1. Penyimpangan perilaku:
- Akibat dari gangguan pada sistem saraf pusat karena ketidaknormalan pada hantaran impuls saraf, dan gangguan neurotransmiter.
- Gejala yang muncul akibat dari kombinasi faktor fisiologik, genetik, lingkungan dan faktor sosial.
2. Functions of the brain
3. Neurotransmiter dan depresi
- Berdasar pengkajian kondisi sekarang, riwayat penyakit dan penentuan diagnostik ( PPDGJ III atau DSM- IV -TR).
- Pengobatan berdasarkan diagnosa yang mencakup terapi psychofarmaka, terapi kejang listrik dan terapi modalitas lainnya.
- Pengobatan diberikan tergantung dari respon simptomatiknya
- Profesi kesehatan lainnya dilibatkan sesuai kebutuhan
References
- Stuart, GW & Laraia, MT (2005) Principles and practice of Psychiatric nursing, Philadelphia, Mosby.
- Towsend, MC(2005), Essential of Psychiatric Mental Health Nursing Philadelphia, FA davis company.
- Mohr, W(2006), Psychiatric Mental Health Nursing, Philadephia, Lippincot Williams&Wilkins.
Comments
Post a Comment