PEMBIASAN CAHAYA PADA BALOK KACA


PEMBIASAN CAHAYA PADA BALOK KACA

 
I. TUJUAN

    a. Menentukan sinar bias pada balok kaca.

    


II. Kajian Teori


 

    Kaca parallel atau balok kaca adalah keeping kaca tiga dimensi (3D) yang kedua sisinya dibuat sejajar



Berkas cahaya masuk menembus balok kaca melalui bidang HICD dan bidang FGAB.
Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang dan mengalami dua kali pembiasan . Pertama saat melewati bidang batas antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias . Kedua, saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke bidang batas dengan sudut datang ' dan sudut bias '.

Besar sudut bias pertama sama dengan sudut datang kedua

 

    Tampak pula berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiribawah saat menuju sisi luar balok kaca, namun keduanya tampak sejajar. Bila d = PQ menyatakan ketebalan balok kaca dan t = RS menyatakan besar pergeseran berkas sinar.
 
III. ALAT DAN BAHAN

  • Balok Kaca
  • Busur
  • Kertas Milimeter
  • Jarum Pentul
  • Mistar ( Penggaris )
  • Gabus ( Papan sterefoam )
  • Alat Tulis ( Pensi, Pulpen, Kertas )
  • Alat Bantu Hitung ( Kalkulator )

 

IV. CARA KERJA

  1. Kertas millimeter diletakkan di atas papan sterefoam,
  2. Tancapkan 4 ( empat ) buah jarum pentul di setiap penjuru kertas agar kertas tidak mengalami pergeseran,
  3. Balok diletakkan di atas kertas,
  4. Bentuk pola balok pada kertas menggunakan pensil,
  5. Beri garis yang memotong tepi sketsa balok ( pada ⅓ bagian sketsa balok dengan panjang ±6 cm )
  6. Beri garis yang membentuk sudut ( sudut yang ditentukan ) pada garis yang telah dibentuk sebelumnya (sinar datang),
  7. Tusukkan jarum pada awal garis sinar datang dan ujung sinar datang ( awal garis dan pada titik ujung garis yang membentuk sudut )
  8. Lihat jarum 1 dan 2, perhatikan di bagian lain balok!
  9. Tancapkan jarum 3 pada sisi lain balok yang terlihat sejajar dengan jarum 1 dan 2 saat kita melihat lewat sisi balok yang satunya,
  10. Tancapkan jarum ke 4 yang terlihat sejajar dengan jarum 1,2, dan 3,
  11. Angkat balok dan gambar garis yang terbentuk oleh jarum 3 dan 4 di sisi lain balok kemudian lepaskan jarum 1,2,3, dan 4,
  12. Gambar garis dengan panjang ±6 cm memotong tepi sketsa balok pada sketsa garis yang baru dibuat.
  13. Hubungkan garis yang dibentuk jarum 1 sampai jarum ke 4 menggunakan pulpen,
  14. Ukur besar sudut bias yang terbentuk dan kemudian ukur jarak pergeseran sinar yang telah dibiaskan keluar balok kaca
  15. Setelah mendapatkan hasilnya, catat data tersebut pada tabel pengamatan yang telah dibuat di selembar kertas.
  16. Lakukan hal yang sama untuk sudut-sudut berikutnya.

  

B. Tabel


 

No





t. ukur
t.hitung
01

0,258
0,173
1,491
0,7
0,6
020,342
0,241
1,419
0,9
0,7
030,422
0,258
1,636
0,9
1,1
04

0,5
0,309
1,618
1,5
1,4
05

0,573
0,358
1,601
1,6
1,7
060,642
0,39
1,646
2,1
2,1
070,707
0,469
1,507
2,2
2,3
080,766
0,484
1,583
2,5
2,6
090,866
0,573
1,511
3,4
3,4
1,5

 

 
VI. KESIMPULAN


 

    Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:


  • Indeks bias balok kaca = 1,5
  • Pada balok kaca, cahaya dibiaskan mendekati garis normal

 


 


 


 
DAFTAR PUSTAKA

 

http://125.163.204.22/e_books/modul_online/fisika/MO_90/kb2_1.htm


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

  
 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
PEMBIASAN CAHAYA PADA BALOK KACA

 

 

 

DISUSUN OLEH:
APRIYANI
MAISAH
RANDY PRATAMA
WINDA ARDIANA JUWITA SARI

 
Kelas xii ipa II
SMA NEGRI 1 SUNGAI KAKAP
KABUPATEN KUBU RAYA
PONTIANAK
2010

Comments

Post a Comment