BAB
I
PENGKAJIAN
A.
Windshield
Survey
Lokasi pengamatan : Gang
Balapan I, RT 03/ RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta
Kami telah melakukan observasi dan wawancara dengan
Pak Sukoco yang merupakan ketua RT 03/RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 22 Februari 2013. Dari hasil
wawancara kami mendapatkan informasi dan beberapa data warganya sebagai berikut.
1. Tipe perkampungan/pedesaan
Lokasi yang kami amati merupakan tipe perkampungan dengan
bentuk perumahan. Di lingkungan ini juga dapat dikatakan lingkungan semi usaha
karena didapatkan beberapa warga yang membuka usaha seperti catering, warung
kecil, warung makan, kos-kosan, dan lainnya.
2. Lingkungan tempat tinggal
Di lingkungan ini bangunannya merupakan rumah
tunggal, karena terpisah antara rumah satu dengan yang lainnya.
3.
Umur
area perumahan
Mayoritas merupakan bangunan baru, terdapat satu
bangunan lama tapi terpelihara dengan baik, serta terdapat satu bangunan rusak
yang dijadikan sebagai gudang.
4. Karateristik social-kultural
Setelah kami mewawancarai bapak RT, kami mendapatkan
data bahwa variasi umur di RT ini berkisar antara 49-50 tahun. Ras dan etnik di
sini banyak yang pendatang karena banyak anak kost-kostan tapi bapak RT-nya tidak
menjelaskan darimana saja pendatang berasal, tetapi di sini tetap ada orang
asli Yogyakarta walaupun sudah tidak terlalu banyak lagi. Kami tidak
mendapatkan data tentang pekerjaan atau pengangguran di sini karena bapak RT-nya
juga tidak memberitahukan berapa warga yang bekerja ataupun yang pengangguran. Begitu
pula dengan data tentang siswa sekolah atau drop-out. Tanda adanya kurang punya
harapan setelah kami observasi tidak ada karena kami melihat warga di sini
walaupun mereka tidak bekerja mereka mempunyai usaha masing-masing dan dilihat
juga dari bangunan rumah di sini merupakan bangunan baru sehingga tidak
terlihat tanda adanya kurang punya harapan.
5. Lingkungan
a.
Tampakan
umum
Saat kami berkeliling di sekitar RT 03, halaman di
setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk jalan di RT 03 terlihat
bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di atasnya diberi
tanaman yang ditaruh dalam pot. Untuk pekarangannya, hampir setiap rumah warga
mempunyai pekarangan. Di pekarangan rumah warga ditanami banyak pohon.
Setiap rumah warga banyak sekali ditanami pohon dan
bunga-bunga sehingga keadaan di lingkungan RT 03 terasa nyaman dan sejuk.
Tidak ada tanda-tanda seni tetapi pada saat masuk
gang terdapat gapura yang telah selesai dibangun akhir tahun 2012.
b.
Bahaya lingkungan
Di RT 03 tidak terdapat polusi karena di sini banyak
pohon yang tumbuh subur sehingga suasana di sini sangat sejuk dan nyaman, udara
pun sangat segar.
Di RT 03 setiap sampah dari rumah warga biasanya
setiap pagi ada petugas khusus untuk mengambil sampah dan dibuang di tempat
pembuangan sampah. Selain itu ada salah satu rumah warga terdapat sampah-sampah
daun kering yang hanya dikumpulan dan dibiarkan agar menjadi pupuk kompos.
Di RT 03 tidak terdapat area bermain berbahaya, karena
di sana hanya terdapat gang kecil.
Di RT 03 penerangan jalan terdapat di setiap sisi
jalan sehingga jika malam hari jalan-jalan di RT 03 selalu terang.
Di RT 03 tidak terdapat pemadam kebakaran.
Lalu lintas di RT 03 sangat lancar, karena
lingkungan RT 03 terletak di gang sehingga jarang kendaraan yang lewat.
Di RT 03 tidak terdapat polisi untuk keamanan, tetapi
setiap malam ada bapak-bapak yang bertugas untuk ronda malam.
c.
Stressor
Lingkungan
Di lingkungan RT ini tidak adanya kegaduhan atau
keramaian, karena di dalam kawasan ini cukup
tenang.
Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan kriminal,
karena di dalam kawasan RT ini, terdapat poskamling yang masih aktif dan dari
penyataan penduduk sekitar didapatkan informasi bahwa setiap malam selalu ada
warga yang berpatroli keliling RT.
Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan penggunaan
obat terlarang, karena di dalam RT tersebut banyak kegiatan-kegiatan positif
yang diterapkan, seperti RisMa (remaja Masjid), Karang Taruna, dan lain-lain.
Tidak terdapat tanda-tanda kemiskinan, karena dalam
kawasan RT ini banyak terdapat usaha-usaha warga, seperti warung makan,
chatering, dan kos-kosan.
6. Sumber-sumber (yang ada dan yang
tidak ada)
Fasilitas tempat belanja atau daerah belanja di wilayah
RT 03 yaitu warung-warung kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan
sehari-hari misalkan sabun, makanan kecil dan lain sebagainya. Untuk kebutuhan
sehari-hari seperti sayur-sayuran juga ada yang menjualnya di warung-warung
kecil tersebut, namun tidak terlalu lengkap seperti di pasar. Sedangkan pasar terdapat
di kecamatan berjarak kira-kira 2 kilometer, yaitu pasar Gamping, pasar buah Gamping,
dan pasar Ambarketawang.
Transportasi yang digunakan warga RT 03 untuk
keperluan sehari-hari menggunakan sepeda motor dan mobil. Transportasi umum
seperti bus kota bisa dijangkau jika keluar dari wilayah perkampungan dan
menunggu di jalan Ringroad Selatan atau jalan Wates, maka bisa menggunakan
fasilitas transportasi umum tersebut.
Fasilitas rekreasi di tempat ini terdapat lapangan
yang digunakan anak-anak RT 03 untuk bermain bola, sepeda dan lain-lain.
Lapangan ini terdapat di dekat masjid Al-Huda. Fasilitas bermain seperti taman
dan lain-lain tidak terdapat di RT 03 ini.
Fasilitas pendidikan yang terdapat di RT 03 ini
berupa TK, SD, MTS, SMK, dan di sekitar RT 03 juga terdapat perguruan tinggi
seperti stikes A.Yani, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Stikes Alma Ata,
dan BSI.
Fasilitas tempat beribadah di wilayah RT 03 terdapat
satu masjid yaitu masjid Al-Huda. Masjid ini sedang dalam tahap renovasi atau
perbaikan untuk perbesaran masjid. Sedangkan fasilitas beribadah lain seperti
gereja terdapat di luar wilayah RT 03.
Fasilitas pelayanan keamanan yang terdapat di wilayah
RT 03 ini yaitu poskamling. Selain poskamling, fasilitas pelayanan keamanan
terdapat di luar wilayah RT 03 yaitu pos polisi, polsek Gamping yang berjarak
kira-kira 3 kilometer.
Fasilitas farmasi yang ada di wilayah RT03 yaitu
apotek-apotek kecil. Apotek besar seperti K24 terdapat di luar wilayah RT 03 di
jalan Wates.
Fasilitas kegawat-daruratan tidak terdapat di
wilayah RT 03 ini, namun ada di luar wilayah yaitu di wilayah kecamatan
terdapat pos pemadam kebakaran.
Fasilitas umum tidak terdapat di wilayah RT 03,
namun ada di luar wilayah yaitu tepatnya di kecamatan terdapat beberapa bank
dan kantor pos.
Fasilitas pengambil sampah ada di wilayah RT 03
dilakukan setiap pagi. Petugas pengambil sampah mengambil sampah-sampah di
wilayah RT 03 ini dan setiap bulan warga harus membayar iuran.
Fasilitas pengantar koran di wilayah RT 03 ini ada
yang menggunakannya atau berlangganan ada juga yang tidak. Koran-koran ini
biasanya diantarkan setiap pagi oleh petugas pengantar koran. Setiap bulannya
warga yang berlangganan membayar iuran.
7.
Pelayanan
Kesehatan
a.
Fasilitas
Kesehatan
Di RT 03 ini tidak terdapat Rumah Sakit, tapi di
sekitar daerah ini terdapat Rumah Sakit terdekat yaitu Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah 2 Gamping.
Sedangkan untuk klinik, belum terdapat klinik khusus
untuk daerah di sekitar RT 03 ini.
b.
Sumber
Pelayanan Kesehatan Pertama
Tidak terdapat Puskemas di RT 03 ini, tapi yang
terdekat dengan RT 03 ini adalah Puskesmas Gamping yang berjarak kurang lebih 2
kilometer.
Belum terdapat Nursing Centre baik di RT 03 ini
maupun di daerah sekitarnya.
Ada beberapa praktik dokter swasta yang ada di dekat
RT 03 ini, yaitu praktik Dokter Umum dan Dokter Spesialis Anak.
B.
Data
Pengkajian
Kami telah melakukan observasi dan wawancara ke-2 dengan Bapak
Sukoco yang merupakan ketua RT 03 RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 1 Maret 2013. Dari hasil wawancara kami
dapatkan informasi dan beberapa data warganya sebagai berikut.
1. Core (Kelompok Masyarakat yang Dibina)
a.
Riwayat
wilayah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sukoco selaku ketua RT 03
didapatkan data bahwa dulunya RT 03 adalah perkebunan. Semenjak bapak Sukoco
pindah ke wilayah dusun ini pada tahun 1988, bapak Sukoco menyatakan kira-kira
dusun ini didirikan pada tahun 1978, yang dulunya merupakan satu dusun besar
dan dibagi menjadi beberapa blok dan dipimpin oleh satu kepala dusun.
Belum pernah ada pemekaran wilayah, tetapi satu dusun ini dibagi
menjadi tiga wilayah RT, yaitu RT 01, RT 02, dan RT 03.
Sedangkan untuk usia penduduk yang paling tua adalah 98 tahun.
b.
Demografi
Usia dari kelompok komunitas yang dibina adalah remaja dan lansia
baik laki-laki maupun perempuan, misalnya Karang Taruna dan posyandu lansia.
Tingkat pendidikan warga di wilayah RT 03 yaitu 50% adalah SMA dan
sisanya 50% adalah TK, SD, SMP, serta Perguruan Tinggi.
Status pekerjaan sebagian besar penduduk di RT 03 adalah PNS,
wirausaha dan pensiunan.
Tingkat penghasilan masyarakat di wilayah RT 03 yaitu penghasilan
terendah kurang dari Rp 600.000,00, penghasilan tertinggi di atas Rp
2.000.000,00, serta rata-rata penghasilan penduduk berkisar di antara Rp 1.000.000,00
hingga Rp 2.000.000,00.
c.
Statistik
Vital
Dari data yang didapat, masalah kesehatan di RT 03 adalah demam
berdarah. Untuk jumlah angka prevalensi kejadian demam berdarah di RT 03 ini
tidak didapat datanya di tempat bapak Sukoco selaku ketua RT 03, kader ibu PKK
RW 18 maupun posyandu setempat.
Dalam dua tahun terakhir ini, angka kesakitan tidak didapatskan
datanya. Sedangkan untuk angka kematian di RT 03 dalam dua tahun terakhir ini
sebanyak 8 orang yang meninggal dunia. Data ini didapat dari pernyataan bapak
Sukoco selaku ketua RT 03.
d.
Nilai
dan Kepercayaan
Latar belakang budaya yang mempengaruhi perilaku masyarakat di RT
03 dari 10 sampel keluarga didapatkan 2 keluarga yang sangat kental menganut
budaya Jawa, seperti misalkan setelah melahirkan harus meminum jamu-jamuan
tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan dan untuk menghilangkan bau
amis darah setelah selesai melahirkan. Dalam hal diet saat melahirkan dalam
keluarga dilarang makan-makanan seperti ikan dan telur karena menurut keluarga
ini menyebabkan bau amis dan memperlambat proses penyembuhan.
Di wilayah ini terdapat sebuah tempat ibadah berupa masjid yaitu
masjid Al-Huda. Sedangkan fasilitas beribadah lain seperti gereja terdapat di
luar wilayah ini.
Keyakinan masyarakat RT 03 terhadap suatu penyakit yang diderita
dari 10 sampel keluarga didapatkan 1 sampel yang mengatakan bahwa sakit yang
kadang keluarganya derita adalah bukan saja karena adanya penyebab agen
penyakit namun juga karena teguran dari Tuhan.
Kepercayaan masyarakat RT 03 tentang penyakit dan kesehatan dari 10
sampel penyakit didapatkan semuanya berpendapat sama yaitu bahwa penyakit
adalah suatu agen yang menyebabkan orang
mengalami sakit. Sedangkan kesehatan adalah keadaan dimana seseorang berada
pada rentang normal yang harus dicapai. Dan saat sakit masyarakat RT 03 lebih
mengarah pada pengobatan modern yaitu ke pelayanan kesehatan.
2. Interaksi Sub Sistem
a.
Lingkungan
Fisik
1)
Inspeksi
RW 18 tidak memiliki peta rawan masalah kesehatan tetapi menurut
bapak RT masalah kesehatan yang sering muncul adalah penyakit DB. Tindakan yang
dilakukan untuk menggurangi penyebaran penyakit DB adalah dengan dilakukan
fogging.
Tidak terdapat pasar pada wilayah RT 03 ini. Namun jika warga ingin
berbelanja sayuran biasanya pergi ke pasar Gamping yang berjarak kira-kira 1
kilometer.
Dari 10 warga yang kami wawancarai didapatkan bahwa kebanyakan
keluarga jarang pergi bersama dan hanya menonton tv bersama di rumah.
Data winshield survey lingkungan adalah sebagai berikut.
a) Tampakan
umum
·
Saat kami berkeliling di sekitar RT 03, halaman
di setiap rumah terlihat bersih dan tertata rapi. Untuk jalan di RT 03 terlihat
bersih dan hampir di setiap rumah warga terdapat pagar dan di atasnya diberi
tanaman yang ditaruh dalam pot. Dan untuk pekrangannya, hampir setiap rumah
warga mempunyai pekarangan yang ditanami banyak pohon.
·
Di RT 03 di setiap rumah warga banyak sekali
ditanami pohon dan bunga-bunga sehingga keadaan di lingkungan RT 03 terasa
nyaman dan sejuk.
·
Di RT 03 tidak ada tanda-tanda seni tetapi pada
saat masuk gang terdapat gapura yang telah selesai dibangun.
b) Bahaya lingkungan
·
Di RT 03 tidak terdapat polusi karna disana
banyak pohon yang tumbuh subur sehingga suasana disana sangat sejuk dan nyaman,
udara pun sangat segar.
·
Di RT 03 setiap sampah dari rumah warga
biasanya setiap pagi ada petugas khusus untuk mengambil sampah dan dibuang di
tempat pembuangan sampah. Selain itu ada salah satu rumah warga terdapat
sampah-sampah daun kering yang hanya dikumpulan dan dibiarkan agar menjadi
pupuk kompos.
·
Di RT 03 tidak terdapat area bermain berbahaya,
karena di sini hanya berupa gang kecil.
·
Di RT 03 penerangan jalan terdapat di setiap
sisi jalan sehingga jika malam hari jalan-jalan di RT 03 selalu terang.
·
Di RT 03 tidak terdapat pemadam kebakaran.
·
Lalu lintas di RT 03 sangat lancar, karena
lingkungan RT 03 berada di gang.
·
Di RT 03 tidak terdapat polisi,tetapi setiap
malam ada bapak-bapak yang bertugas untuk ronda malam.
c) Stressor
Lingkungan
·
Di lingkungan RT ini tidak ada kegaduhan atau
keramaian, karena di dalam kawasan ini cukup
tenang.
·
Tidak ditemukannya tanda-tanda yang menyebabkan
criminal, karena di dalam kawasan RT ini, terdapat pos kamling yang masih aktif
dan dari penyataan penduduk sekitar didapatkan informasi bahwa setiap malam
adanya warga yang patroli keliling RT.
·
Tidak ditemukannya tanda-tanda penyalahan
penggunaan obat terlarang, karena di dalam RT tersebut banyak kegiatan-kegiatan
positif yang diterapkan, seperti RisMa (remaja Masjid), Karang Taruna dll.
·
Tidak terdapat tanda-tanda kemiskinan, karena
dalam kawasan RT ini banyak terdapat usaha-usaha warga, seperti warung makan, catering,
dan kos-kosan.
2)
Tanda
Vital
Kondisi iklim/cuaca di wilayah RT 03 ini panas, tapi kondisinya
sejuk dan nyaman karena banyak pohon besar dan setiap rumah warga terdapat tanaman
yang di tanam di pot dan ditaruh di atas pagar sehingga membuat orang betah
untuk berlama-lama di sana.
Kondisi lingkungan dan rumah di wilayah RT 03 ini lingkungannya
bersih, tertata rapi dan di rumah setiap warga terdapat tanaman yang ditanam di
pot. Selain itu juga terdapat banyak
pohon yang membuat lingkungannya sejuk. Dan biasanya jika ada sampah daun
ditumpuk di tempat khusus dan dibiarkan hingga menjadi pupuk kompos. Sedangkan
untuk sampah plastic biasanya sudah diambil oleh petugas khusus setiap harinya.
3)
System
Review
Dukungan sosial dari keluarga, kelompok maupun masyarakat
sekitarnya ditunjukkan dengan adanya kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti
yang diadakan setiap bulan dan setiap menyambut acara besar seperti Ramadhan,
Maulud Nabi, Hari Kemerdekaan dan lain-lain. Masyarakat biasanya sangat
antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Observasi system social sudah dilakukan saat kunjungan pertama
yaitu tipe perkampungan yang merupakan bentuk perumahan. Di lingkungan ini juga
dapat dikatakan lingkungan semi usaha karena didapatkan beberapa warga yang
membuka usaha seperti catering, warung kecil, warung makan, kos-kosan, dan
lainnya. Terdapat satu masjid yaitu masjid Al-Huda yang sedang dalam tahap
renovasi atau perbaikan untuk perbesaran masjid. Sedangkan fasilitas beribadah
lain seperti gereja terdapat di luar wilayah RT 03.
b.
Pelayanan
Kesehatan dan Sosial
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu kader
posyandu di RT 03, diketahui pelayanan kesehatan dan social yang diberikan
adalah posyandu balita dan lansia.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut tidak dipungut biaya
sama sekali dan biasanya ada bantuan dana dari RT, RW dan kelurahan.
Waktu pelayanan kesehatan diadakan tanggal 18 setiap bulannya pada
pukul 09.00 hingga 12.00 wib.
Pemberian pelayanan atau tenaga kesehatan di sini sebanyak 17 orang
kader dari ibu-ibu PKK. Setiap dua bulan sekali posyandu akan dikunjungi oleh 2
orang petugas dari Puskesmas Gamping dan 2 calon dokter/koas.
Karakteristik dari pengguna pelayanan kesehatan dan social yaitu
ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita dan lansia di wilayah RW 18 dan
sekitarnya.
Kami tidak mendapatkan data tentang angka statistik pengunjung posyandu
karena kader posyandu di sini tidak memilikinya. Namun berdasarkan dari hasil
wawancara dengan kader posyandu tersebut diketahui bahwa setiap bulannya
terdapat sekitar 60 balita dan 40 lansia yang datang ke posyandu.
Keadekuatan, aksesbilitas, dan penerimaan fasilitas oleh pengguna
pelayanan cukup baik. Masyarakat merasa puas dengan layanan yang diberikan
ditunjukkan dengan antusias para warga yang mengikuti kegiatan posyandu.
Sekitar 60 balita dari 65 balita dan 40 lansia dari 80 lansia di sini datang
mengikuti kegiatan posyandu.
Kegiatan posyandu yang sering
dilakukan seperti program penimbangan bayi dan balita, pengukuran tinggi badan,
pemeriksaan antropometri, pemberian makanan tambahan seperti nasi, sayur, buah,
lauk, pemberian vitamin A sebanyak 2 kali per tahun pada bulan Februari dan
Agustus, dan pemeriksaan TTV pada lansia.
c.
Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 sampel keluarga didapatkan
sekitar 80% kepala keluarga sudah tidak bekerja dan 20% sisa kepala keluarganya
masih bekerja.
Sedangkan untuk kategori dari pekerjaan keluarga adalah PNS,
pensiunan, wirausaha, swasta dan lain-lain.
Rata-rata pendapatan dari 10 sampel keluarga yang kami wawancarai
berada pada kisaran Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.000.000,00.
Pengeluaran keluarga per bulan berbeda-beda tergantung dari
kebutuhan masing-masing keluarga yaitu kurang dari Rp Rp 1.000.000,00 hingga Rp
2.000.000,00.
Rata-rata keluarga sudah mampu untuk menyediakan makanan bergizi
untuk anggota keluarganya, seperti
adanya nasi, sayur , lauk-pauk
dan buah-buahan pada setiap menu makanannya.
Dari 10 sampel keluarga yang diwawancarai 7 keluarga di antaranya
tidak memiliki tabungan kesehatan untuk keluarganya dan sisanya memiliki
tabungan kesehatan serta asuransi atau jaminan kesehatan seperti askes.
Alokasi dana untuk kebutuhan pangan dari 10 sampel keluarga
tersebut rata-rata hingga 50% dari pendapatan.
d.
Keamanan
dan Transportasi
1)
Keamanan
Untuk pelayanan polisi di RT 03 tidak ada tetapi setiap ada pos
ronda. Dan juga di RT 03 tidak ada hansip ataupun satpam. Untuk jadwal ronda
terlampir di belakang.
Dari 10 sampel yang kami lihat sanitasinya cukup bagus karena di
setiap rumah terdapat selokan/parit yang selalu dibersihkan jika terdapat
sampah atau daun-daun kering yang menghalagi jalannya air. Jika terdapat sampah
plastik biasanya setiap pagi diambil oleh petugas, sedangkan untuk sampah daun
biasanya ditumpuk di tempat tertentu dan dibiarkan sehigga menjadi pupuk
kompos.
Untuk kebakaran di RT 03 tidak pernah terjadi.
Kualitas air di RT 03 dari 10 sampel rumah warga yang kami ambil
menunjukkan bahwa kualitas airnya bersih, bening dan tidak berbau. Mayoritas
warga RT 03 menggunakan sumur gali dan jarak sumur gali dengan septictank
cukup. Rata-rata jaraknya lebih dari 10 meter.
Keamanan makanan jajanan di RT 03 ini tidak pernah diteliti oleh
dinas kesehatan, jadi warga di RT 03 kurang mengerti tentang makanan yang
berbahaya atau tidak. Tetapi dari yang kami amati jajanan yang di jual di
warung kebanyakan dibungkus dan tidak terdapat pewarna makanan buatan karena
warnanya tidak mencolok.
2)
Transportasi
Dari 10 sampel yang kami wawancarai jenis transportasi yang
digunakan oleh masyarakat umumnya adalah sepeda motor dan mobil, tetapi ada
juga yang masih menggunakan sepeda angin.
Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data
bahwa minoritas dari mereka sangat jarang menggunakan alat transportasi umum
karena mayoritas warga lebih suka menggunakan alat transporasi milik sendiri. Jika
ingin menggunakan alat transportasi umum warga harus berjalan kaki menuju jalan
Wates terlebih dahulu.
Berdasarkan dari hasil wawancara kepada 10 keluarga didapatkan data
bahwa tidak ada warga yang mengalami keterbatasan transportasi, hampir semua
warga RT 03 memiliki alat transportasi.
Kondisi jalan di RT 03 sudah cukup bagus karena jalan di RT 03
telah diaspal dan tidak ada jalan yang
berlubang.
e.
Politik
dan Pemerintahan
Kebijakan pemerintah setempat
dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada pada masyarakat, yaitu dengan
bantuan dana berupa uang yang diberi oleh kelurahan untuk melaksanakan
program-progam kesehatan seperti penyuluhan demam berdarah, adanya fogging,
pemeriksaan jentik nyamuk/pemberian abate dan pertolongan pertama pada diare.
Kegiatan program-program tersebut, biasanya diadakan jika telah ditemukan
kasusnya di lingkungan sekitar RT 03.
Kemitraan yang yang dilakukan
dalam menanggulangi masalah kesehatan adalah dengan cara bekerja sama dengan
pihak Puskesmas Gamping dalam melakukan penyuluhan dan skrining pada
masyarakat, serta Dinas Kebersihan dalam pengambilan sampah setiap harinya.
f.
Komunikasi
Berdasarkan hasil dari wawancara kepada 10 sampel keluarga,
didapatkan data bahwa 10 keluarga menggunakan televisi, 8 dari 10 keluarga
berlangganan koran dan 2 dari 10 keluarga masih memiliki radio.
Dari 10 keluarga tersebut didapatkan 10 keluarga mengikuti arisan
bapak-bapak dan 8 keluarga yang
mengikuti pengajian bapak-bapak setiap minggu malam. Sedangkan terdapat 10
keluarga yang mengikuti arisan ibu-ibu dan pengajian pada hari minggu sore.
Menurut kader posyandu terdekat sebelum diadakannya kegiatan
posyandu, kader biasanya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga
kesehatan dari puskesmas Gamping mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan
seperti program penimbangan bayi dan balita, pengukuran tinggi badan,
pemeriksaan antropometri, pemberian makanan tambahan seperti nasi, sayur, buah,
lauk, pemberian vitamin A 2 kali per tahun pada bulan februari dan agustus, dan
pemeriksaan TTV pada lansia.
g.
Pendidikan
Presentase keluarga yang buta huruf menurut pernyataan dari bapak Sukoco
selaku ketua RT 03 sangat rendah sekali kemungkinan presentasenya adalah 0,6%. Hal
ini dinyatakan karena dalam 69 warga di RT ini hanya 1-2 orang yang masih
mengalami buta huruf.
Fasilitas pendidikan atau informasi yang ada di wilayah RT 03 yang
dapat dimanfaatkan oleh warga yaitu koran dinding yang ditempelkan di depan pos
ronda. Selain koran dinding, pengumuman penting juga ditempelkan pada papan
pengumuman di depan poskamling. Tidak terdapat fasilitas perpustakaan di wilayah
RT 03 ini.
h.
Rekreasi
Dari 10 keluarga yang kami lakukan
observasi di lingkungan RT 03, keseluruhan warga tidak melakukan makan bersama
di luar rumah. Kesepuluh keluarga hanya melakukan makan bersama di rumah. Jenis
makanan yang dimakan keluarga saat makan bersama adalah nasi sayur dengan lauk
ikan, telur, tahu/tempe dan terkadang ayam/daging.
Dari 10 keluaga yang telah dilakukan
obervasi keseluruhan keluarga melakukan nonton tv bersama atau sekedar
berkumpul sambil bersenda gurau.
Di lingkungan ke 10 keluarga ini tidak
terdapat arena bermain/area rekreasi, jadi untuk mengisi waktu kosong keluarga
hanya menghabiskan waktu dengan memanfaatkan nonton TV bersama untuk menikmati
waktu senggang atau hanya berkumpul dan bersenda gurau dengan anggota keluarga
masing-masing.
BAB II
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
A. Analisa Data dan Diagnosa
Keperawatan
1. Analisa Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik Sosial dan Ekonomi
· Pekerjaan penduduk
|
· DS:
-Status pekerjaan sebagian besar adalah
PNS,Wirausaha dan pensiunan
· DO:
-80%
kepala keluarga tidak bekerja atau pensiunan
-20% kepala keluarga bekerja sebagai PNS dan
Wirausaha
|
· Jumlah kepala keluarga yang tidak bekerja atau pensiunan tinggi
· Rasio ketergantungan tinggi
|
· Kesenjangan data:Diperlukan data tahun sebelumnya untuk menentukan
apakah karakteristik social ekonomi tersebut konsisten atau berubah
|
Diagnosa Keperawatan
Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Resiko terjadinya peningkatan angka pengganguran
|
· Jumlah kepala keluarga yang tidak bekerja atau pensiunan tinggi
· Rasio ketergantungan tinggi
|
· DS:
-Status pekerjaan sebagian besar adalah
PNS,Wirausaha dan pensiunan
· DO:
-80%
kepala keluarga tidak bekerja atau pensiunan
-20% kepala keluarga bekerja sebagai PNS dan
Wirausaha
|
2.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik geografi
· Demam berdarah
|
· DS:
-Diwilayah RT 03 dulunya adalah perkebunan.
-Warga
RT 03 belum memiliki kebiasaan menguras bak mandi atau menutup tempat penampungan
air secara rutin.
· DO:
-ada tahun 2009 didapatkan 10 kasus DBD di
RT 03.
-Ditemukan beberapa pot bunga bekas
dibeberapa rumah.
|
· Jumlah warga yang menguras bak mandi atau menutup tempat penampungan
air masih sedikit.
|
Kesenjangan data: Tidak didapatkan data statistic yang menunjang
|
Diagnosa Keperawatan
Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Resiko terjadinya peningkatan demam berdarah
|
· Jumlah warga yang menguras bak mandi atau menutup tempat penampungan
air masih sedikit.
|
· DS:
-Di wilayah RT 03 dulunya adalah perkebunan.
-Warga
RT 03 belum memiliki kebiasaan menguras bak mandi atau menutup tempat
penampungan air secara rutin.
· DO:
-ada tahun 2009 didapatkan 10 kasus DBD di
RT 03
-Ditemukan beberapa pot bunga bekas
dibeberapa rumah.
|
3.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik demografi
Usia : balita
|
· DS:
-Menurut kader PKK setiap kegiatan posyandu,
semua balita yang telah terdaftar dan
pada bullan februari 2013 yang datang sebanyak 35 balita.
DO:
· -Pada kegiatan posyandu didapatkan data 43 balita memiliki gizi
normal dengan indicator penimbangan BB, TB normal dan lingkar kepala normal.
|
· Jumlah balita yang datang keposyandu tinggi.
· Asupan gizi balita normal.
|
Kesenjangan data: didapatkan data statistic yaitu
catatan posyandu.
|
Diagnosa Keperawatan
Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Potensial peningkatan gizi balita.
|
· Jumlah balita yang datang keposyandu tinggi.
· Asupan gizi balita normal.
|
· DS:
- Menurut kader PKK setiap kegiatan
posyandu, semua balita yang telah terdaftar
dan pada bullan februari 2013 yang datang sebanyak 35 balita.
DO:
· -Pada kegiatan posyandu didapatkan data 42 balita memiliki gizi
normal dengan indicator penimbangan BB, TB normal dan lingkar kepala normal.
|
4.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik geografi
Jalan
|
· DS:
-Masyarakat sering mengadakan kerja bakti
bersama minimal 1 bulan sekali.
· DO:
-.Jalan-jalan disekitar wilayah Nampak
bersih dan rapi.
-Sanitasi diwilayah ini sudah baik dan
lancar.
-Terdapat tempat pembuangan sampah disetiap
depan rumah warga.
|
· Pola hidup bersih dan sehat warga baik.
|
Kesenjangan data tidak ada.
|
Diagnosa Keperawatan
Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Potensial peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat di RT 03
|
· Pola hidup bersih dan sehat warga baik.
|
· DS:
-Masyarakat sering mengadakan kerja bakti
bersama minimal 1 bulan sekali.
· DO:
-.Jalan-jalan disekitar wilayah Nampak
bersih dan rapi.
-Sanitasi diwilayah ini sudah baik dan
lancar.
-Terdapat tempat pembuangan sampah disetiap
depan rumah warga.
|
5.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik Geografi
Penyakit Hipertensi
|
· DS:
Banyaknya data pemeriksaan hipertensi di
Posyandu Lansia
|
· Jumlah lansia yang menderita hipertensi tinggi.
|
Kesenjangan data: Diperlukan data sebelumnya
untuk menentukan apakah data geografi tersebut konsisten atau berubah.
|
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Resiko peningkatan kejadian hipertensi pada
lansia
|
· Pola hidup yang tidak sehat pada lansia.
|
· DS:
Banyaknya data pemeriksaan hipertensi di
Posyandu Lansia.
|
6.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik social dan ekonomi
Rekreasi
|
· DS:
-Dari 10 keluarga yang diambil sampel secara
acak, 10 keluarga menyatakan tidak pernah berekreasi dalam tahun ini.
|
· Keluarga yang tidak berekreasi tinggi.
|
Kesenjangan data: Diperlukan data yang lebih
adekuat untuk menunjangn data ini.
|
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Resiko terjadinya stres
|
· Keluarga yang tidak berekreasi tinggi.
|
· DS:
-Dari 10 keluarga yang diambil sampel secara
acak, 10 keluarga menyatakan tidak pernah berekreasi dalam tahun ini.
|
7.
Analisa
Data
Kategori Data
|
Pernyataan
|
Kesimpulan
|
Karakteristik social dan ekonomi
Rata-rata pendapatan
|
· DS:
-Pendapatan kurang dari Rp.600.000,00
-Ibu mengatakan bahwa uang yang digunakan
untuk keperluan makan hanya setengahnya dari pendapatan.
|
· Pendapatan rendah
|
Kesenjangan data tidak ditemukan data pada
sampel lainnya.
|
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Masalah (Aktual/potensial)
|
Etiologi Berhubungan dengan
|
Tanda&Gejala dimanifestasikan oleh
|
Resiko terjadinya kekurangan gizi.
|
· Pendapatan rendah
|
· DS:
-Pendapatan kurang dari Rp.600.000,00
-Ibu mengatakan bahwa uang yang digunakan
untuk keperluan makan hanya setengahnya dari pendapatan
|
B.
Prioritas
Masalah Asuhan Keperawatan Komunitas
No.
|
Dx Keperawatan Komunitas
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
Total
|
Prioritas
|
1.
|
Resiko
terjadinya peningkatan Demam Berdarah b/d jumlah warga yang menguras bak
mandi atau menutup tempat penampungan air masih sedikit.
|
4
|
3
|
5
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
47
|
2
|
2.
|
Resiko
terjadinya peningkatan angka pengangguran b/djumlah kepala keluarga yang
tidak bekerja atau pensiunan tinggi, rasio ketergantungan tinggi.
|
5
|
5
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
22
|
7
|
3.
|
Resiko
peningkatan kejadian hipertensi pada lansia b/d pola hidup yang tidak sehat
pada lansia.
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
48
|
1
|
4.
|
Resiko
terjadinya kekurangan gizi b/d pendapatan rendah.
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
4
|
4
|
5
|
4
|
42
|
4
|
5.
|
Resiko
terjadinya stress b/d jumlah keluarga yang tidak berekreasi tinggi.
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
4
|
4
|
2
|
3
|
3
|
38
|
6
|
6.
|
Potensial
peningkatan PHBS di RT 03 b/d PHBS warga baik.
|
5
|
1
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
42
|
5
|
7.
|
Potensial
peningkatan gizi balita b/d jumlah balita yang datang ke posyandu tinggi,
asupan gizi balita tinggi.
|
5
|
1
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
44
|
3
|
Keterangan pembobotan:
1. Sangat
rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat
tinggi
|
A :
Risiko terjadi
B :
Risiko keparahan
C :
Potensial untuk pendidikan kesehatan
D :
Minat masyarakat
E :
Kemungkinan diatasi
F :
sesuai dengan program pemerintah
|
G :
Tempat
H :
Waktu
I :
Dana
J :
Fasilitas kesehatan
K :
Sumber daya
|
BAB III
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
A. Rencana Asuhan Keperawatan
Komunitas
No.
|
Dx.Kep.Kom
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
Strategi Intervensi
|
Rencana Kegiatan
|
Evaluasi
|
Sumber
|
Tempat
|
PJ
|
|
Kriteria
|
Standar
|
|||||||||
1.
|
Resiko
peningkatan kejadian hipertensi pada lansia b/d pola hidup yang tidak sehat
pada lansia.
|
- Tidak
terjadinya peningkatan kejadian hipertensi pada lansia di RT 03
|
- Pola hidup
sehat pada lansia di RT 03 meningkat
|
- Pendidikan
kesehatan- Pemberdayaan
masyarakat- Kerjasama
|
- Pendidikan
kesehatan pola hidup sehat pada lansia dengan hipertensi
|
- 100% lansia
memahami pentingnya pola hidup sehat pada lansia
|
- lansia
memahami pola makan sehat terutama
pada lansia yang menderita hipertensi- lansia
mengerti makanan-makanan yang dapat meningkatkan hipertensi
|
- mahasiswa- kader- puskesmas
|
- rumah warga
|
- mahasiswa
|
2.
|
Resiko terjadinya peningkatan demam berdarah b/d jumlah warga yang
menguras bak mandi dan menutup tepat penampungan air masih sedikit.
|
- Tidak terjadinya peningkatan DB
|
- Meningkatkan kesadaran warga untuk menguras bak mandi dan menutup
penampungan air
|
- Pendidikan
kesehatan- Pemberdayaan masyarakat- Kerjasama
|
- Pendidikan
kesehatan
3M plus
|
- 100% warga memahami pentingnya 3M plus
|
- 80% warga memahami pentingnya 3M plus- warga mengerti cara melakukan 3M plus- Warga kerja bakti 2 minggu 1x
|
- mahasiswa- kader- puskesmas
|
- posyandu-Arisan
|
- mahasiswa- Ketua RT- Kader
|
3.
|
Potensial peningkatan gizi balita b/d julah balita yang datang
keposyandu tinggi dan asupan gizi balita nomral.
|
- gizi balita dapat
dipertahan-kan
|
- Mempertahan
kan jumlah balita yang datang ke posyandu
|
- Penkes- Pemberdayaan masyarakat- Kerjasama
|
- Penkes asupan gizi seimbang balita- Mengadakan penyuluhan mengenai balita kurang gizi- Pelatihan kader posyandu- Kerjasama dengan puskesmas dalam memberikan makanan tambahan
|
- 100% warga memahami pentingnya gizi seimbang bagi balita
|
- 95% warga memahami pentingnya gizi seimbang- warga memahami macam-macam makanan yang mengandung gizi seimbang- warga mengikuti kegiatan di posyandu sesuai jadwal
|
- mahasiswa- kader- puskesmas
|
- posyandu- arisan
|
- mahasiswa- ketua RT- kader
|
4.
|
Resiko terjadinya kekurangan gizi b/d pendapatan rendah.
|
- kekurangan gizi balita
dapat dicegah
|
- Memberikan dukungan kepada keluarga untuk lebih kreatif dalam
meningkatkan pendapatan
|
- Penkes- Pemberdayaan masyarakat- Kerjasama- Proses kelompok
|
- penyuluhan mengenai makanan bergizi yang sederhana dan berada di
sekitar- Pelatihan memanfaatkan pekarangan untuk tanaman pangan- Pembentukan kelompok kerajinan tangan
|
- 100% warga dapat meningkatkan pendapatan
|
- 70% warga dapat meningkatkan pendapatan- warga menerapkan pelatihan kreatifitas yang di dapat- warga mengikuti pelatihan
|
- mahasiswa- LSM
|
- Masjid- Arisan
|
- Mahasiswa- ketua RT- LSM
|
5.
|
Potensial peningkatan hidup bersih dan sehat di RT 03 b/d
peningkatan hidup bersih dan sehat warga baik.
|
- PHBS di RT 03 dapat
dipertahan-kan
|
- Mempertahan-kan PHBS warga RT 03
|
- Penkes- Pemberdayaan masyarakat- Kerjasama
|
- Pendidikan
kesehatan
PHBS
|
- 100% warga memahami pentingnya PHBS
|
- 90% warga memahami pentingnya PHBS- warga memahami cara menjaga PHBS- warga melakukan kerja bakti 2 minggu 1x
|
- mahasiswa- puskesmas- dinas PU
|
- Masjid- Arisan
|
- Mahasiswa- kader- ketua RT
|
6.
|
Resiko terjadinya stres b/d keluarga yang tidak berekreasi tinggi.
|
- Resiko stress dapat dicegah
|
- Meningkatkan intensitas rekreasi keluarga
|
- Pendidikan
kesehatan
|
- Penkes pengertian & dan macam-macam rekreasi
|
- 100% keluarga memahami pentingnya rekreasi & bagaimana
melakukan rekreasi yang praktis
|
- 80% keluarga memahami pentingnya berekreasi- keluarga memahami pengertian dari rekreasi- keluarga bias berekreasi 1 bulan sekali
|
- mahasiswa- psikolog
|
- Masjid- Arisan
|
- mahasiswa- Ketua Rt
|
7.
|
Resiko terjadinya angka penggangguran b/d julah anggota keluarga
yang tidak bekerja atau pensiunan, resiko ketergantungan tinggi.
|
- Rasio ketergantungan
menurun
|
- Memberikan dukungan pada anggota keluarga yang sudah pensiun untuk
berkreatifitas dalam mendapatkan penghasilan mandiri
|
- pelatihan- penyuluhan
|
- memberikan pelatihan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar untuk
di kreasikan menjadi barang yang bernilai lebih- penyuluhan cara memanfaatkan waktu agar tetap produktif
|
- 100% warga memahami cara untuk tetap produktif
|
- 70% warga tetap produktif- warga menerapkan pelatihan yang didapat
|
- mahasiswa- LSM |
- Arisan |
- Mahasiswa- ketua RT- LSM |
B. Planning of Action (POA)
No.
|
Masalah
|
Tujuan
|
Rencana
Kegiatan
|
Sasaran
|
Waktu
|
Tempat
|
Dana
|
PJ
|
1.
|
Resiko
terjadinya peningkatan DB berhubungan dengan jumlah warga yang menguras bak
mandi & menutup tempat penampungan air masih sedikit.
|
-
Meningkatkan pemahaman warga untuk melakukan 3M+ untuk
mencegah DB
-
Meningkatkan kesadaran warga untuk menjalankan 3M+
-
Menerapkan 3M+ dan menjaga kebersihan lingkungan
|
-
Pendidikan kesehatan 3M+ dan pentingnya kebersihan
lingkungan
-
Kerja bakti warga
|
-
Warga RT 03, perwakilan setiap rumah di RT 03
-
Bapak-bapak di RT 03 (kerja bakti) ibu-ibu
(konsumsi)
|
-
20 Maret 2013, pukul 16.00 wib
-
24 Maret 2013, pukul 07.00 wib
|
-
Rumah Bu Wagirin
-
Lingkungan RT 03 dimulai dari menguras bak mandi
dan membersihkan pekarangan rumah masing-masing dan membersihkan lingkungan
RT 03
|
-
Kas RT
-
Puskesmas (bahan penkes)
-
Kas PKK
|
-
Ketua RT
-
Perawat komunitas (Ira Alvionita)
-
Ketua RT
-
Perawat komunitas (Dewi Caesaria Fitriani)
|
2.
|
Resiko
terjadinya peningkatan hipertensi pada lansia berhubugan dengan pola hidup
yang tidak sehat dan kurang adekuatnya pengetahuan
|
-
Meningkatkan pemahaman warga tentang pola hidup
sehat untuk mencegah terjadinya hipertensi pada lansia
-
Meningkatkan kesadaran warga tentang pola hidup
sehat untuk mencegah hipertensi pada lansia
-
Menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah
terjadinya hipertensi pada lansia
|
-
Pendidikan kesehatan hipertensi dan pola hidup
sehat
|
-
Warga RT 03 diwakili oleh ibu-ibu yang mengikuti
arisan rutin RT 03
|
-
8 April 2013, pukul 16.00 wib
|
-
Rumah Bu Wagirin
|
-
Mahasiswa (bahan presentasi)
|
-
Ibu Wagirin
-
Mahasiswa (Selviani Aiska)
|
3.
|
Potensial
peningkatan gizi balita berhubungan dengan jumlah balita yang datang ke
posyandu tinggi dan asupan kebutuhan gizi balita terpenuhi
|
-
Mempertahankan jumlah balita yang datang ke posyandu
-
Mempertahankan asupan gizi balita
-
Meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh kembang
anak
|
-
Pendidikan kesehatan asupan gizi balita
-
Pelatihan kader posyandu mengenai tumbang balita
-
Bekerjasama dengan puskesmas dalam pemberian PMT
|
-
Warga RT 03 yang membawa anaknya ke posyandu
|
-
18 April 2013, pukul 09.00-11.00 wib
|
-
Di Posyandu RW 18, Gamping Kidul, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta
|
-
Posyandu
-
Mahasiswa (alat penkes)
|
-
Puskesmas
-
Kader PKK
-
Mahasiswa (Randy Pratama)
|
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A.
Implementasi
dan Evaluasi
No.
|
Hari, Tanggal, Jam
|
Implementasi
|
Paraf Mahasiswa
|
Evaluasi
|
1.
|
Senin, 8 April 2013, pukul 16.00 WIB
|
Telah dilakukan penyuluhan mengenai
hipertensi pada ibu-ibu arisan rutin warga RT 03, Gamping Kidul,
Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta sebanyak 18 orang.
|
Selviani
Aiska
|
S: Ibu-ibu mengatakan bahwa sudah mengetahui
makanan yang tidak boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi, tapi ibu-ibu
masih belum bisa menerapkannya secara keseluruhan.
O: Rata-rata tekanan darah ibu-ibu saat
dilakukan pemeriksaan tinggi yaitu
berkisar 140-170 mmHg untuk tekanan systole dan 100-120 mmHg untuk tekanan
diastole.
A: Ibu-ibu masih mengonsumsi makanan-makanan
yang menyebabkan gejala hipertensi meningkat dan masih belum mengenal makanan
yang dapat menurunkan hipertensi.
P: Berikan penjelasan lebih lengkap mengenai
hipertensi, tanda dan gejalanya, serta penanganan yang tepat untuk menurunkan
hipertensi.
|
Comments
Post a Comment