CESTODA
TREMATODA
TREMATODA
- Termasuk cacing pipih (platyheminthes)/ cacing pita
- Tubuh: skoleks dan strobila yg merupakan rangkaian
proglottid (imatur, matur, gravid)
- Siklus hidup kompleks : hospes perantara dan definitif
- Manusia sebagai HD: D. latum, T. saginata,
H. diminuta, D. caninum.
- Manusia sebagai HP: T. solium, H. nana
CESTODA USUS
Cacing dewasa hidup di usus:
- Taenia solium
- Taenia saginata
- Diphyllobothrium latum
- Dipylidium caninum
- Hymenolepis diminuta
- Hymenoplepis nana
Taenia solium – Taenia saginata
- Cacing pita babi - cacing pita sapi
- Menginfeksi manusia à sistiserkosis, taeniasis
- Manusia terinfeksi melalui telur cacing di tanah
yang tertelan dan larva (sistiserkus) di otot yang
termakan.
Taenia solium - Taenia saginata
Infeksi à tertelannya cysticerci (larva) dalam daging babi
(T. solium) atau daging sapi (T. saginata) yang kurang matang
Cysticercus mengalami evaginasi di usus halus
- Ccg dws melekat pada ddg usus dg skoleks
- Ccg dws matur setelah bbp mgg dan mulai
mengeluarkan proglotid gravid.
- Proglotid gravid lepas dan keluar bersama feses atau
aktif migrasi ke anus à putih bergerak-gerak
- Proglotid mengering à telur ada di lingkungan
- Telur dapat juga ditemukan di feses
- Ccg dws m’pnyai < 1000 proglotid dan
panjangnya s/d 7 meter.
- Tiap proglotid m’kdg 50.000 telur
Simptom/Patologi
- Infeksi cacing dewasa Taenia solium (taeniasis)
- biasanya asimptomatik.
- Skoleks yang berduri à radang pada dinding usus,
- jarang menembus dinding usus untuk menyebabkan peritonitis.
- Infeksi bentuk larva (sistiserkosis) menyebabkan gangguan serius. Telur yang tertelan, melewati lambung dan menetas di usus halus, menembus dinding usus dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Umumnya larva di otot dan otak.
- Cysticerci di otot à spasmus, kelemahan dan nyeri. Kalsifikasi sistiserkus terjadi setelah 1 tahun à patogenitas ↓.
Cysticerci di otak à sakit kepala, paralisis lokal, gangguan mata, dan kemungkinan kematian.
- Diagnosis
- Taeniasis: telur, penentuan spesies dari proglotid gravid yang keluar
- Sistiserkosis:
- Serologis: reaksi silang dengan cacing jaringan lain.
- Pembedahan: sistiserki di otot/subkutan à mungkin ada di otak.
- CT-scan: tidak bisa dibedakan dari tumor/ penyebab lainnya.
- Treatment
- Cacing dewasa: prazikuantel, niklosamid
- Sistiserkosis: prazikuantel (pengobatan ulang à mata), metrifonat (kutan).
- Prevensi
- Memasak daging babi/produk lain sampai matang
- Sanitasi dan hygiene perorangan yg baik
Segera mengobati penderita taeniasis solium
TREMATODA
- Termasuk cacing pipih (platyhelminthes)
- Bentuk pipih, seperti daun, tidak bersegmen, hermafrodit.
- Habitat: usus, hati, paru, darah.
- Trematoda usus:
- F. buski, E. ilocanum, H. heterophyes, M. yokogawai
- Trematoda hati:
- C. sinensis, F. hepatica
- Trematoda darah:
- S. mansoni, S. japonicum, S. mekongi, S. haematobium, S. intercalatum
- Trematoda paru:
P. westerman
Morfologi cacing daun
Siklus hidup
Infeksi pada manusia:
- Metaserkaria, selain di ikan dapat
juga di tumbuhan atau siput
(tergantung Spesies) termakan
- Serkaria menembus kulit secara
langsung (Semua Trematoda darah)
TREMATODA USUS
- Spesies penting : Fasciolopsis buski
- Epidemiologi:
- Banyak ditemukan di Asia
Tengah dan Asia Tenggara.
- Penularan à termakannya
metaserkaria yang terdapat pada
tumbuhan air (ikan, atau keong).
- Habitat:
- usus halus
- Patologi:
- Cacing daun melekatkan diri pada mukosa usus, menyebabkan peradangan, ulserasi dan abses.
- Gejala Klinis:
- infeksi ringan: tanpa gejala.
- Infeksi sedang: nyeri epigastrik, mual dan diare, terutama pagi hari.
Infeksi berat: edema umum dan ascites.
SIKLUS HIDUP F. buski
- Diagnosis
- Diagnosis didasarkan pada gejala klinis di
daerah endemik.
- Diagnosis pasti à telur di feses merupakan.
- Treatment dan Pengendalian
- Praziquantel.
- Hindari makan tumbuhan air, ikan diasapkan
/diasamkan, atau keong mentah yang
terkontaminasi metaserkaria
- Pengaturan pembuangan kotoran,
tidak boleh digunakan untuk pupuk.
TREMATODA HATI
- Spesies penting: Clonorchis sisnensis
- Epidemiologi
- Trematoda hati meninfeksi manusia,
anjing dan kucing di Asia Tenggara,
terutama di Cina, Korea dan Jepang.
- Patologi-Gejala Klinis
- Iritasi duktus biliverus à dilatasi à
fibrosis à cirrosis hepar
- Infeksi akut à indigesti, epigastric discomfort, kelemahan, dan kehilangan berat badan.
- Infeksi berat à anemia, hepatomegali, jaundice, edema, ascites dan diare.
- Diagnosis
- Diagnosis à gejala klinis di daerah endemik.
- Diagnosis pasti à telur di feses atau cairan empedu.
- Treatment dan Pengendalian
- Praziquantel
- Hindari
- makan tumbuhan air mentah (F. hepatica)
- makan ikan yang dimasak kurang matang (C. sinensis)
- pengaturan pembuangan sampah (tidak dekat kolam).
- Drainase padang penggembalaan, penggunaan molluskisida, pengobatan hewan terinfeksi (F. hepatica).
TREMATODA PARU
- Spesies: Paragonimus westermanni
- EpidemiologyTrematoda paru umum terjadi di sebagian Asia, Afrika dan Amerika Selatan
- Patologi-SymptomsCacing di pulmo à jaringan fibrous dan peradangan di kapsula à cairan purulen + darah dan telur cacing.
Gejala klinis : batuk kering + darah (hemoptisis) dengan sputum berwarna cokelat. Nyeri pulmoner dan mungkin berkembang menjadi pleuritis.
Cacing mungkin migrasi ke otak dan meletakkan telur dan menyebabkan abses granulomatous dengan gejala klinis mirip epilepsi.
- Diagnosis
- Berdasarkan gejala klinis dan riwayat.
- Dx pasti à telur di sputum
- Treatment and control
- Praziquantel diberikan per oral sangat efektif.
- Pencegahan: Memasak udang/kepiting yang baik dan perbaikan sanitasi.
SIKLUS HIDUP P. westermani
TREMATODA DARAH
- Spesies:
- Schistosoma mansoni,
S. haematobium, S. japonicum
- Epidemiologi
- Diperkirakan 250 juta orang terinfeksi
Schistosoma dan 600 juta berisiko
terinfeksi.
- Simptom
- Penetrasi serkaria menyebabkan
dermatitis (swimmers' itch).
- Di kantung kemih à granulomatous, hematuria dan sumbatan uretra. Kanker kantung kemih di daerah endemik sering dikaitkan dengan infeksi cacing ini secara kronik.
- Di usus à polip à inf berat dpt menyebabkan disentri berat.
- Di hepar à fibrosis periportal dan hipertensi portal sebagai akibat hepatomegali, splenomegaly dan ascites.
- Di otak à sakit kepala, disorientasi, amnesia dan koma.
- Di jantung à arteriolitis dan fibrosis à pembesaran dan kegagalan ventrikel kanan.
- Pembesaran vena esophagus dan gastrium sebagai akibat rupturnya vena tersebut.
Anak berusia 13 tahun penderita schistosomiasis (bilharziasis). Terdapat hepatosplenomegali, ascites, atropi otot, pyrexia, anaemia and hemorhagi di traktus gastrointestinal. (WHO/TDR/Vogel)
Diagnosis
Diagnosis à riwayat (pernah tinggal di daerah endemik), swimmers' itch dan gejala-gejala lainnya.
Telur berbentuk sangat karakteristik sebagai konfirmasi diagnosis pasti.
- Telur S. hematobium di urin (55 - 65 x 110 - 170 mikrometer) mempunyai tonjolan di ujung,
- Telur S. mansoni di feces (45 -70 x 115-175 mikrometer) mempunyai tonjolan duri di samping.
- Telur S. japonicum di feses (55 - 65 x 70 - 100 mikrometer) lebih membulat dengan tonjolan duri kecil di samping.
Treatment dan Pengendalian
- Praziquantel efektif terhadap semua spesies Trematoda darah.
- Hindari kolam yang terinfeksi.
- Perbaikan sanitasi, pembuangan sampah dan pemberantasan keong.
Belum ada vaksin.
MORFOLOGI TELUR
S. japonicum
S. haematobium
S. mansoni
Comments
Post a Comment